Rabu, 11 Mei 2011

KUMPULAN ARTIKEL TENTANG NII

14 ormas Islam prihatin adanya tindakan kriminal oleh Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW) 9. Tindakan NII KW 9 itu meresahkan dan dinilai dipelihara pihak tertentu.
"Sangat prihatin dengan berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh oknum NII. Kami sangat bersimpati terhadap masyarakat yang menjadi korban tindakan kriminal NII, baik yang berupa kerugian harta benda maupun yang kehilangan anak-anak dan anggota keluarga," jelas Sekretaris Umum PP Persatuan Islam (Persis) Irfan Safrudin.
Hal itu disampaikan Irfan dalam pernyataan bersama dengan 14 Ormas lain di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (30/4/2011). Selain Persis, ada PP Muhammadiyah, Dewan Dakwah, PP Syarikat Islam, PB Pelajar Islam Indonesia, KAHMI dan sebagainya.
Tindakan kriminal NII KW 9, imbuh Irfan, jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan sikap amanah, jujur, tanggung jawab mematuhi hukum yang berlaku dan menghormati orang tua sebagai akhlakul karimah. Gerakan ini juga dinilai dipelihara pihak tertentu dengan sistematis untuk mendukung tujuan-tujuan tertentu.
"Meningkatnya gerakan NII tidak terlepas dari usaha politik pihak tertentu yang secara sistematis memelihara dan mendukung eksistensinya demi kepentingan politik kekuasaan. Politisasi gerakan NII telah mendiskreditkan dan merusak citra politik umat Islam sebagai bagian yang terbesar dari bangsa Indonesia," jelas Irfan.
Gerakan NII juga telah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya orang tua, dan potensial memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu pemerintah didesak menindak penggerak NII KW 9 ini.
"Karena itu kami mendesak kepada pemerintah untuk menangani gerakan NII secara tegas dan bersungguh-sungguh sesuai dengan hukum yang berlaku terhadap pelaku dan penggerak serta segala institusi dan figur yang diduga keras mendukung gerakan NII dan mengingatkan pemerintah tanpa melupakan isu-isu penting kebangsaan. Seperti pemberantasan korupsi, penegakan hukum, pengentasan kemiskinan dan sebagainya," tegas Irfan.
Dalam rangka menanggulangi bahaya laten gerakan NII, ormas-ormas Islam siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat demi keamanan. Umat Islam juga diimbau agar meningkatkan pemahaman Islamnya.
"Kami mengimbau kepada umat Islam agar lebih meningkatkan pemahaman Islam yang komprehensif dan pengamalannya melalui usaha-usaha yang serius dan benar dalam memajukan pendidikan dan dakwah Islam," jelasnya. (dtk)
http://persis.or.id/index.php?mod=content&cmd=news&berita_id=1342


Ormas Islam Waspadai Politisasi Kasus NII







Sabtu, 30 April 2011
Hidayatullah.com -- Tindakan kriminal NII KW 9 bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan sikap amanah, jujur, tanggung jawab mematuhi hukum yang berlaku dan menghormati orang tua sebagai akhlakul karimah.

Pernyataan itu disampaikan ormas ormas Islam yang berkumpul di di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (30/4) kemarin.
Di antaranya hadir pimpinan ormas dari PP Muhammadiyah, Persis, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), PP Syarikat Islam, PB Pelajar Islam Indonesia, KAHMI dan lain lain.

Ormas Islam berkesimpulan bahwa gerakan NII yang berfaksi faksi ini dinilai dipelihara pihak tertentu dengan sistematis untuk mendukung tujuan kelompok tertentu.

"Kami prihatin dengan berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh oknum NII," kata Sekretaris Umum PP Persatuan Islam (Persis), Irfan Safrudin yang membacakan surat pernyataannya kemarin.

Pihaknya menilai, meningkatnya gerakan NII tidak terlepas dari usaha politik pihak tertentu yang secara sistematis memelihara dan mendukung eksistensinya demi kepentingan politik kekuasaan.
Politisasi gerakan NII telah mendiskreditkan dan merusak citra politik umat Islam sebagai bagian yang terbesar dari bangsa Indonesia.

Gerakan NII juga telah menimbulkan keresahan di masyarakat khususnya orang tua, dan potensial memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu pemerintah didesak menindak penggerak NII KW 9 ini.
Bau Rekayasa
Sementara itu, dikutip Vivanews, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin tidak mengetahui ada atau tidak kaitannya antara Pondok Pesantren Al Zaitun di Indramayu, Jawa Barat, dengan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW9). Tapi, ada sejarah tersendiri antara Al Zaitun dengan NII KW9.

"Kami tidak mengetahui secara jelas bahwa ketua pondok pesantren al Zaitun adalah presiden NII KW9. Tapi pendiri beberapa pendiri pesantren itu adalah anggota NII KW9," kata Din Syamsuddin dalam keterangan pers di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 29 April 2011.
Dalam acara itu Din melihat adanya pembiaran dan pemeliharan terhadap kasus gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Pembiaran itu menjadi komoditas politik oleh rezim yang berkuasa.
"Pembiaran sebagian besar dilakukan seperti isu Islam radikal, DI/TII, NII, Komando Jihad pernah menjadi komoditas politik oleh rezim yang berkuasa untuk mendiskreditkan umat Islam," katanya.
Din juga mengatakan, isu NII sudah terdengar sejak 20 tahun sehingga dirinya merasa heran mengapa kini gerakan tersebut ramai kembali diperbincangkan.
Dalam pertemuan dengan ormas Islam terkait kasus NII di Gedung Dakwah Muhammadiyah, ini juga terungkap ada indikasi pejabat pusat yang terlibat NII.
"Saya tidak akan menyebutkan orang per orang. Tapi, ada fakta kuat pejabat tersebut menunjukkan simpati terhadap NII," Ketua PP Muhammadiyah dikutip Media Indonesia.*
http://www.hidayatullah.com/read/16710/30/04/2011/ormas-islam-waspadai-politisasi-kasus-nii-.html


Munarman SH Soal Pembubaran Ormas Islam: Saya Tahu Persis Siapa yang Menyuarakan Ini
April 29, 2008 pukul 8:08 am | Ditulis dalam politik | 2 Komentar
Eramuslim Rabu, 21 Jun 06 14:39 WIB
Aktivis HAM dan Advokat, yang juga mantan Ketua Umum YLBHI Munarman SH menyatakan, pemberangusan terhadap ormas Islam merupakan bentuk kongkrit dan sisi lain peperangan yang dilancarkan AS dan sekutunya untuk mempertahankan dominasi kekuasaan pada sistem yang berlaku di tanah air.
Menurutnya, saat ini ada dua level yang menjadi target AS dalam perangnya melawan terorisme; pertama, terhadap terorisme itu sendiri dan kedua secara politis terhadap ormas-ormas Islam.
Ia juga mensinyalir ada kelompok tertentu yang memang dilatih untuk ‘menyerang’ ormas-ormas Islam. Berikut petikan wawancara dengan Munarman SH usai acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan bertema ‘FBR, FPI vs LSM Komparador’ di Jakarta, Senin (19/6).
Sepengetahuan anda, sebenarnya ormas apa yang saat ini dinilai pihak asing berbahaya?
Menurut saya sebenarnya isu pembubaran ormas itu ditujukan kepada FPI, MMI dan HTI, karena itu saya mengingatkan sebagai negara yang menjunjung prinsip-prinsip demokrasi, tidak dibenarkan untuk membubarkan organisasi atas masukan beberapa kelompok yang mempunyai kepentingan. Pemerintah seharusnya dapat mengklarifikasi terlebih dahulu apakah suatu kelompok layak dibubarkan atau tidak. GAM saja yang nyata-nyata telah melakukan perlawanan dapat diajak berunding untuk mewujudkan suatu perjanjian damai, apalagi ormas Islam seperti FPI yang hanya mengoreksi pekerjaan aparat penegak hukum yang tidak beres.
Apakah ini juga upaya dari LSM komparador yang mempunyai keinginan untuk membubarkan ormas-ormas Islam?
Saya tahu persis siapa yang menyuarakan ini kepada Menkopolhukam dan SBY, saya tahu persis orang-orangnya, tapi tidak usahlah disebut namanya, mereka adalah bekas teman-teman saya dulu, dari LSM Indonesia yang didanai oleh asing. Mereka melakukan ini karena memiliki kesamaan visi dan pandangan dengan ideologi yang digunakan oleh Barat, sehingga ada perasaan tidak nyaman jika melihat peradaban Islam mulai menunjukkan kemajuan. Mereka hanya berorientasi bahwa peradaban kapitalisme adalah satu-satunya yang harus dipertahankan. Karena itu mereka berjuang habis-habisan, untuk mebubarkan kelompok yang berusaha memperjuangkan syariat Islam sebagi pandangan hidup.
Bagaimana dengan latihan fisik yang anda sebut dilakukan di Mega Mendung, kapan itu waktunya?
Waktunya awal tahun ini sudah mereka lakukan, mereka sudah mempersiapkan dua angkatan, angkatan pertama berjumlah 60 orang, angkatan kedua 50 orang, jadi sudah lebih 100 orang. Terus terang kalau mereka pakai cara-cara main kayu, mereka akan berhadapan dengan saya (dengan nada tinggi), saya sudah mempersiapkan habib dan ustadz untuk melawan mereka. Kalau mereka pejuang demokrasi dan HAM, semestinya mereka dapat menghormati Islam dan umat Islam, jangan sampai mereka menganggap Islam akan memusnahkan mereka.
Sebenarnya, menurut anda, dalam hal ini sejauh mana keterlibatan organisasi seperti kelompok sekuler dan liberal?
Memang ada, karena saat ini kelompok yang ada sudah terbagi dalam tiga kelompok besar yaitu kelompok yang mengusung jargon kebhinnekaan, ada kelompok yang mengusung jargon Pancasila, dan ada juga yang mengusung jargon pluralisme. Ketiga ini sebenarnya yang selalu menyebarkan fitnah di mana-mana termasuk kepada pemerintah, untuk mempropaganda dan mencitrakan secara negatif untuk memecah belah umat Islam.
Ancaman apa yang akan dihadapi oleh bangsa indonesia ke depan jika kelompok yang mewakili suara asing ini tetap ada?
Saya kira jika pemerintah ikut larut dalam masalah ini bukan tidak mungkin Indonesia akan seperti Somalia, akan tumbuh milisi sipil sekuler dan milisi sipil Islam. Kalau itu terjadi pemerintah yang paling bertanggung jawab. Karena tidak mampu mencegah pembentukan pasukan yang ditopang oleh media besar di Indonesia. Tempat latihan mereka di Wisma Sirnagalih, saya melihat, saya tahu persis, dan sudah punya data valid tentang itu.
Apa yang harus dilakukan polisi dalam hal ini?
Menangkap, karena pelatihan itu seperti yang dilakukan oleh polisi, mereka harus diusut dan dimintai pertanggung jawaban secara hukum, karena pelatihan itu ilegal.
Sebenarnya peserta mereka dari mana saja?
Semua kelompok ada kelompok preman, bekas narapida dan kelompok yang mempunyai satu visi.
Target latihan mereka sebenarnya untuk apa?
Untuk menyerang ormas Islam. Seperti yang mereka uji cobakan, saat mendatangi markas Habib Riziq, tetapi mereka masih takut, karena perjuangannya bukan karena ideologis tapi kepentingan uang ada di balik itu.
Apakah rencana pemberangusan terhadap tiga ormas Islam tadi bisa menjalar ke ormas Islam lainnya?
Saat ini mereka sedang mempersiapkan di seluruh wilayah propinsi, itu agenda jangka panjang mereka, karena mereka menganggap kepentingan dan cara hidupnya akan terganggu dengan penegakan syariah Islam. Ini akan terus dilanjutkan apalagi dana sangat besar sampai 2 juta US dollar, berasal dari UNDP, USAID, lembaga Australia bahkan dari CGI. Demokrasi itu jargon, sebetulnya yang mereka inginkan memusuhi kelompok Islam.
Sejauh mana sih kemungkinan keterlibatan AS dalam pemberangusan ormas-ormas ini?
Menurut saya, AS tidak menginginkan mayoritas umat Islam di Indonesia hidup dengan cara-cara Islam, dan AS juga tidak mengingin ada kekuatan Islam. Selain itu juga AS melihat sistem yang berlaku di Indonesia saat ini menguntungkan negaranya, karena pemerintah Indonesia bisa dibujuk rayu, contohnya mengalokasikan sebagian APBN-nya untuk membayar utang kepada mereka, Indonesia selalu dijebak dalam lumpur kemiskinan.
Siapa lagi selain AS yang mencoba memberangus ormas Islam yang ada di Indonesia?
Hampir semua negara Barat, terutama Australia yang menjadi deputi AS di kawasan Asia Tenggara, itu berkepentingan untuk memusnahkan ormas-ormas Islam yang bersuara keras, karena bagi negara tersebut ormas itu sangat potensial melawan sistem yang mereka berlakukan, sebab sampai saat ini kelompok Islam dipandang mempunyai ideologi dan organisasi yang kuat.
Apa himbauan anda untuk umat Islam menghadapi masalah ini?
Sebaiknya umat Islam harus bersatu merapatkan barisan, bersatu mempersiapkan diri menghadapi ancaman-ancaman dari kelompok sekuler.
Dan untuk mereka yang senantiasa memerangi kelompok Islam itu?
Kepada mereka, sebaiknya berhenti menyebarkan fitnah dan bertaubat, itu akan lebih baik ketimbang memanfaatkan negara untuk hal-hal yang tidak jelas, lebih baik untuk mensejahterakan rakyat, supaya tidak ada lagi kemaksiatan.
http://yakinku.wordpress.com/2008/04/29/munarman-sh-soal-pembubaran-ormas-islam-saya-tahu-persis-siapa-yang-menyuarakan-ini/

Selasa, 10 Mei 2011

PUISI

Saat ku pejamkan mata ini
Teringat masa-masa indah bersamamu
Canda riangmu membuatku tersanjung
Perhatian serta kebaikanmu memaksaku tuk selalu mengenang
Masa indah yang telah lama ditelan waktu...
Apakah mungkin......
Rasa ini kan selalu tetap ada.....??
Akankah suasana indah yang kita lalui kan datang menghampiri
Sungguh..
Aku terkagum akan dirimu, meskipun tahu sisi lain dirimu yang hanya satu..., yaitu
Bau mulutmu, ketekmu serta basah bibirmu karena ilermu

Jumat, 06 Mei 2011

CARA PINTAS PENGGUNAAN KEYBOARD




Microsoft Natural Keyboard Shortcuts

     * Windows Logo (Tampilan atau menyembunyikan menu Start)
     * Windows Logo + Break (Display System Properties dialog box)
     * Windows Logo + D (Display di desktop)
     * Windows Logo + M (Minimize semua windows)
     * Windows Logo + SHIFT + M (Memulihkan jendela yang diminimalkan)
     * Windows Logo + E (Open My Computer)
     * Windows Logo + F (Mencari file atau folder)
     * CTRL + Windows Logo + F (Mencari komputer)
     * Windows Logo + F1 (Display Windows Help)
     * Windows Logo + L (Mengunci keyboard)
     * Windows Logo + R (Open the Run dialog box)
     * Windows Logo + U (Open Utility Manager)

Aksesibilitas Keyboard Shortcuts

     * Right SHIFT untuk delapan detik (Switch FilterKeys baik aktif atau tidak aktif)
     * Left ALT + left SHIFT + PRINT SCREEN (Switch High Kontras baik aktif atau tidak aktif)
     * Left ALT + left SHIFT + NUM LOCK (Mengalihkan MouseKeys baik aktif atau tidak aktif)
     * SHIFT lima kali (Mengalihkan StickyKeys baik aktif atau tidak aktif)
     * NUM LOCK selama lima detik (Mengalihkan ToggleKeys baik aktif atau tidak aktif)
     * Windows Logo + U (Open Utility Manager)

Windows Explorer Keyboard Shortcuts

     * END (Tampilkan bagian bawah jendela aktif)
     * HOME (Display bagian atas jendela aktif)
     * NUM LOCK + tanda asterisk (*) (Tampilkan seluruh subfolder yang berada di bawah folder yang               dipilih)
     * NUM LOCK + Plus sign (+) (Tampilkan isi dari folder yang dipilih)
     * NUM LOCK + Minus sign (-) (Tutup folder yang dipilih)
     * LEFT arrow (Tutup pilihan saat ini jika sudah meluas, orang tua atau pilih folder)
     * RIGHT arrow (Tampilan pilihan saat ini jika sudah roboh, atau pilih subfolder pertama)
     * CTRL + TAB (Pindah maju melalui tab)
     * CTRL + SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui tab)
     * TAB (Pindah maju melalui pilihan)
     * SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui pilihan)
     * ALT + huruf digarisbawahi (Lakukan yang sesuai perintah atau pilih sesuai pilihan)
     * ENTER (Lakukan perintah untuk aktif atau tombol pilihan)
     * SPACEBAR (Pilih atau menghapus kotak jika yang aktif adalah pilihan cek box)
     * Arrow keys (Pilih jika tombol pilihan yang aktif adalah sekelompok tombol pilihan)
     * Tombol F1 (Menampilkan Bantuan)
     * Tombol F4 (Tampilkan item yang aktif dalam daftar)
     * Backspace (Buka folder satu tingkat atas jika folder yang dipilih dalam Simpan Sebagai atau Buka kotak dialog)
1.    CTRL+C (Copy)
2.    CTRL+X (Cut)
3.    CTRL+V (Paste)
4.    CTRL+Z (Undo)
5.    DELETE (Delete)SHIFT+DELETE (Delete the selected item permanently without placing the item in the Recycle Bin)
6.    CTRL+SHIFT while dragging an item (Create a shortcut to the selecteditem)
7.    F2 key (Rename the selected item)
8.    CTRL+RIGHT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next word)
9.    CTRL+LEFT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous word)
10. CTRL+DOWN ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next paragraph)
11. CTRL+UP ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous paragraph)
12. CTRL+SHIFT with any of the arrow keys (Highlight a block of text)
13. CTRL+A (Select all)
14. F3 key (Search for a file or a folder)
15. ALT+ENTER (View the properties for the selected item)
16. ALT+F4 (Close the active item, or quit the active program)
17. ALT+ENTER (Display the properties of the selected object)
18. ALT+SPACEBAR (Open the shortcut menu for the active window)
19. CTRL+F4 (Close the active document in programs that enable you to have multiple documents open simultaneously)
20. ALT+TAB (Switch between the open items)
21. ALT+ESC (Cycle through items in the order that they had been opened)
22. F6 key (Cycle through the screen elements in a window or on the desktop)
23. F4 key (Display the Address bar list in My Computer or Windows Explorer)
24. SHIFT+F10 (Display the shortcut menu for the selected item)
25. ALT+SPACEBAR (Display the System menu for the active window)
26. CTRL+ESC (Display the Start menu)
27. ALT+Underlined letter in a menu name (Display the corresponding menu)
28. F10 key (Activate the menu bar in the active program)
29. RIGHT ARROW (Open the next menu to the right, or open a submenu)
30. LEFT ARROW (Open the next menu to the left, or close a submenu)
31. F5 key (Update the active window)
32. BACKSPACE (View the folder one level up in My Computer or Windows Explorer)
menggunakan cara pintas keyboard saat mengirim posting
Blogger memiliki beberapa cara pintas keyboard yang dapat digunakan ketika mengedit posting. Cara pintas tersebut berfungsi di Internet Explorer 5.5+/Windows dan keluarga Mozilla (1.6+ dan Firefox 0.9+), dan mungkin juga di browser lainnya. Berikut ini adalah jalan pintas tersebut:
  • control + b = Cetak Tebal
  • control + i = Cetak Miring
  • control + l = Blockquote (hanya pada mode HTML)
  • control + z = Undoh
  • control + y = Redoh
  • control + shift + a = Link
  • control + shift + p = Pratinjau
  • control + d = Simpan sebagai Draft
  • control + s = Publikasikan Kiriman
  • control + g = Transliterasi bahasa Hindi

Selasa, 03 Mei 2011

CUCI OTAK


Sebagai suatu serangan ia mempunyai unsur kekerasan atau pemaksaan kehendak kepada pihak lain brain washing (cuci otak), thought control,  thought reform, ideological reform dan menticide.
Setiap ideologi atau ajaran mengklaim mempunyai otoritas kebenaran dan berusaha meyakinkan pihak luar dengan berbagai cara. Penerimaan “kebenaran” pada otak seseorang memerlukan usaha pembersihan terhadap keyakinan lama yang dianut oleh yang bersangkutan sebelum itu, ia -Misalnya seorang musuh disulap menjadi kawan atau sebaliknya atau setidaknya dia tidak memihak siapapun dari salah satu dari dua belah pihak yang sedang berkonfrontasi.
Brain-washing biasanya sangat efektif pada saat keadaan tidak normal atau tidak berimbang, misalnya pada masa konfrontasi fisik, perang, keadaan darurat atau dominasi sebuah budaya kuat terhadap  budaya lemah. Karena itu brain-washing efektif terhadap individu-individu masyarakat yang belum memiliki kepribadian yang tangguh. Adapun motif brain washing itu sendiri biasanya tak lepas dari ekonomi, politik dan kebudayaan.
Perdebatan tentang fungsi dan peranan akal di kalangan kaum muslimin itu sendiri mulai muncul kepermukaan ketika kaum muslimin harus berhadapan dengan filsafat Yunani yang membicarakan persoalan teologi dengan bukti-bukti rasional, Ahmad Amin berkesimpulan bahwa ilmu kalam mencapai kematangannya pada masa Abasyiah dan yang mengambil andil besal dalam hal ini adalah Mu’tajilah.
Berawal dari berbagai polemik yang ada, seiring waktu berjalan terciptalah “kongres orientalis” internasional yang diadakan di Kairo pada tahun 1906 M dengan judul “’La conguete du monde musulman-penaklukan terhadap dunia Islam”
Sikap dan cara yang dilakukan sudah barang tentu amat sangat merugikan ummat Islam berbagai sikap dan cara berfikir dilakukan demi mempengaruhi pola fikir kaum muslimin meskipun di banyak sisi Islam itu sendiri sedemikian banyak hal yang mereka akui.
Untuk lebih banyak memahami  permasalahan al-Ghazwu al-fikri silahkan pembaca merujuk kepada
1.       Dr. Muhammad al-Bahay “al-fikru al- Islam’i al-Mu’asir wa shilatuhu bi al Isti’mar (pemikir islam kontemporer dan hubungannya dengan penjajahan)
2.       Dr. Yusuf al-qardawi. “al-Islam wa al-Hulul al-Mustaradah (Islam dan pemecahan impor)
3.       Dr. Ali Abdul Halim dalam “al-Ghazwu al-fikri”
4.       Dr.  Hasan Muhammad hasan “wasail Muqowwamah al-Ghazwu al-Fikri (cara-cara menghadapi serangan pemikiran).
Islam dari segi ini tidak lagi diserang oleh kekuatan fisik yang dapat diperkirakan darimana datangnya, tetapi sebagai musuh dalam selimbut yang hendak menggrogoti dari dalam, dan bahkan oleh penganut Islam itu sendiri. Islam banyak dipertanyakan oelh orang yang mengaku sebagai ahlinya, dengan menunjuk kepada sejarah dan nash-nash (teks-teks) Islam sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Gugatan-gugatan tersebut tidak mudah dijawab oleh muslim awam atau ulama biasa yang hanya belajar secara tradisional.
Masyarakat muslim sering mendengar kaum Orientalis, Zionis Yahudi dan Misionaris Nashara berbicara tentang Islam dan ummat Islam, mereka menulis, melakukan penelitian, menerbitkan buku, koran, majalah, membuat drama, memproduksi video, tv, membuka kantor berita, universitas, lembaga ilmiah dll. Mereka telah berhasil membentuk sebuah pendapat umum di dunia tentang Islam dan ummat Islam dalam versi mereka. Fikiran-fikiran ‘asing’ tentang Islam dan ummat Islam bertebaran disejumlah intelektual yang kemudian jadi gagasan-gagasan yang banyak di ulas pada berbagai ivent. Penerimaan yang saling bersahutan diberbagai pelosok dan kawasan ini akhirnya terkesan bersifat International, meskipun jaringan mereka kecil, namun keberadaan mereka amat sangat strategis dan ditunjang dengan pasilitas yang memadai serta sistem yang teramat kuat.
Dikalangan Islam dikenal dengan sebutan al-Mustasriqun al-Mushifun ( para Orientalis Netral )  hasil karya mereka kerap kali dikutip penulis muslim dengan tanpa dasar ilmu keislaman yang proforsional, sehingga disengaja ataupun tidak Islam lambat laun terinfeksi dengan pemikiran-pemikiran yang tak bertanggung jawab, sebagai contoh:
1.       Goldziher, ia memang menghargai toleransi yang luas dalam Islam, tetapi penghargaannya itu terhapus oleh ketidak senangannya terhadap kerasulan Muahammad serta teologi ( ilmu tauhid) dan fiqih Islam ( hukum Islam ) yang menurutnya terlalu menekankan pada bentuk lahir.
2.       Mc. Donald, memang  dia tertarik pada konsep kesalehan dan ortodoksi Islam, namun jangan salah ketertarikannya dicemari oleh anggapannya bahwa Islam merupakan penyimpangan dari agama Kristen
3.       Snouck Hurgronje, ia mengkaji tasawuf secara mendalam yang dianggapnya sebagai bagian terpenting dari Islam. Tetapi pengkajiannya itu telah membawanya pada pemvonisan tentang ketebatasan tasawuf Islam. Sehingga perlu mendapat dorongan dari unsur luar.
Secara keIslaman sebenarnya telah ada metode pencegahan, yaitu berhati-hati pada sumber informasi yang datang:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Al-quran: al-Hujurat: 6

Jumat, 29 April 2011

Imam al-Ghajali

Imam Al Ghazali, Tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Terkenal dengan hujjatul Islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga islam dari pengaruh ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme yunani. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya seolah ummat Islam merasa asing. Berikut adalah sebagian sisi kehidupannya.
Nama, Nasab dan Kelahiran Beliau
Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191). Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran nama Imam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa penyandaran nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, wilayah Khurasah ( Iran) yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia Islam. Ini dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).
Sebagian lagi mengatakan penyandaran nama beliau kepada pencaharian dan keahlian keluarganya yaitu menenun. Sehingga nisbatnya ditasydid (Al Ghazzali). Demikian pendapat Ibnul Atsir. Dan dinyatakan Imam Nawawi, “Tasydid dalam Al Ghazzali adalah yang benar.” Bahkan Ibnu Assam’ani mengingkari penyandaran nama yang pertama dan berkata, “Saya telah bertanya kepada penduduk Thusi tentang daerah Al Ghazalah, dan mereka mengingkari keberadaannya.” Ada yang berpendapat Al Ghazali adalah penyandaran nama kepada Ghazalah anak perempuan Ka’ab Al Akhbar, ini pendapat Al Khafaji.
Yang dijadikan sandaran para ahli nasab mutaakhirin adalah pendapat Ibnul Atsir dengan tasydid. Yaitu penyandaran nama kepada pekerjaan dan keahlian bapak dan kakeknya (Diringkas dari penjelasan pentahqiq kitab Thabaqat Asy Syafi’iyah dalam catatan kakinya 6/192-192). Dilahirkan di kota Thusi tahun 450 H dan memiliki seorang saudara yang bernama Ahmad (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/326 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/193 dan 194).
Kehidupan dan Perjalanannya Menuntut Ilmu
Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kota Thusi. Menjelang wafat dia mewasiatkan pemeliharaan kedua anaknya kepada temannya dari kalangan orang yang baik. Dia berpesan, “Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.”
Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yang sedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta benda yang dimilikinya. Dia berkata, “Ketahuilah oleh kalian berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dari harta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu. Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu kalian berdua.”
Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Inilah yang menjadi sebab kebahagiaan dan ketinggian mereka. Demikianlah diceritakan oleh Al Ghazali, hingga beliau berkata, “Kami menuntut ilmu bukan karena Allah ta’ala , akan tetapi ilmu enggan kecuali hanya karena Allah ta’ala.” (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/193-194).
Beliau pun bercerita, bahwa ayahnya seorang fakir yang shalih. Tidak memakan kecuali hasil pekerjaannya dari kerajinan membuat pakaian kulit. Beliau berkeliling mengujungi ahli fikih dan bermajelis dengan mereka, serta memberikan nafkah semampunya. Apabila mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliau menangis dan berdoa memohon diberi anak yang faqih. Apabila hadir di majelis ceramah nasihat, beliau menangis dan memohon kepada Allah ta’ala untuk diberikan anak yang ahli dalam ceramah nasihat.
Kiranya Allah mengabulkan kedua doa beliau tersebut. Imam Al Ghazali menjadi seorang yang faqih dan saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalam memberi ceramah nasihat (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/194).
Imam Al Ghazali memulai belajar di kala masih kecil. Mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad Ar Radzakani di kota Thusi. Kemudian berangkat ke Jurjan untuk mengambil ilmu dari Imam Abu Nashr Al Isma’ili dan menulis buku At Ta’liqat. Kemudian pulang ke Thusi (Lihat kisah selengkapnya dalam Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/195).
Beliau mendatangi kota Naisabur dan berguru kepada Imam Haramain Al Juwaini dengan penuh kesungguhan. Sehingga berhasil menguasai dengan sangat baik fikih mazhab Syafi’i dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul, manthiq, hikmah dan filsafat. Beliau pun memahami perkataan para ahli ilmu tersebut dan membantah orang yang menyelisihinya. Menyusun tulisan yang membuat kagum guru beliau, yaitu Al Juwaini (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A’lam Nubala’ 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/191).
Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah Imam Ghazali ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik. Karena majelisnya tempat berkumpul para ahli ilmu, sehingga beliau menantang debat kepada para ulama dan mengalahkan mereka. Kemudian Nidzamul Malik mengangkatnya menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad dan memerintahkannya untuk pindah ke sana. Maka pada tahun 484 H beliau berangkat ke Baghdad dan mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usia tiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangat tinggi.
Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya
Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya, Ibnu Taimiyah, Adz Dzahabi, Al Iraqi dan banyak para ulama yang mengetahui benar keadaan beliau. Bahkan Al Ghazali sendiri mengaku hal tersebut.. Beliau menyusun buku yang berisi celaan terhadap filsafat, seperti kitab At Tahafut yang membongkar kejelekan filsafat. Akan tetapi beliau menyetujui mereka dalam beberapa hal yang disangkanya benar. Hanya saja kehebatan beliau ini tidak didasari dengan ilmu atsar dan keahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat menghancurkan filsafat. Beliau juga gemar meneliti kitab Ikhwanush Shafa dan kitab-kitab Ibnu Sina. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Al Ghazali dalam perkataannya sangat dipengaruhi filsafat dari karya-karya Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa’, Risalah Ikhwanish Shafa dan karya Abu Hayan At Tauhidi.” (Majmu’ Fatawa 6/54).
Hal ini jelas terlihat dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin. Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu.” (Majmu’ Fatawa 6/54).
Demikianlah Imam Ghazali dengan kejeniusan dan kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul, tetapi sangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya. Membuat beliau semakin jauh dari ajaran Islam yang hakiki.
Adz Dzahabi berkata, “Orang ini (Al Ghazali) menulis kitab dalam mencela filsafat, yaitu kitab At Tahafut. Dia membongkar kejelekan mereka, akan tetapi dalam beberapa hal menyetujuinya, dengan prasangka hal itu benar dan sesuai dengan agama. Beliau tidaklah memiliki ilmu tentang atsar dan beliau bukanlah pakar dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat mengarahkan akal. Beliau senang membedah dan meneliti kitab Ikhwanush Shafa. Kitab ini merupakan penyakit berbahaya dan racun yang mematikan. Kalaulah Abu Hamid bukan seorang yang jenius dan orang yang mukhlis, niscaya dia telah binasa.” (Siyar A’lam Nubala 19/328).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Abu Hamid condong kepada filsafat. Menampakkannya dalam bentuk tasawuf dan dengan ibarat Islami (ungkapan syar’i). Oleh karena itu para ulama muslimin membantahnya. Hingga murid terdekatnya, (yaitu) Abu Bakar Ibnul Arabi mengatakan, “Guru kami Abu Hamid masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu.” (Majmu’ Fatawa 4/164).
Polemik Kejiwaan Imam Ghazali
Kedudukan dan ketinggian jabatan beliau ini tidak membuatnya congkak dan cinta dunia. Bahkan dalam jiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa. Pada bulan Dzul Qai’dah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya.
Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi Baitul Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus beri’tikaf di menara barat masjid Jami’ Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami’ Umawi (yang sekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sana dan menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arba’in, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar. Melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal di Syam sekitar 10 tahun.
Ibnu Asakir berkata, “Abu Hamid rahimahullah berhaji dan tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Beliau menulis dan bermujahadah dan tinggal di menara barat masjid Jami’ Al Umawi. Mendengarkan kitab Shahih Bukhari dari Abu Sahl Muhammad bin Ubaidilah Al Hafshi.” (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 6/34).
Disampaikan juga oleh Ibnu Khallakan dengan perkataannya, “An Nidzam (Nidzam Mulk) mengutusnya untuk menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad tahun 484 H. Beliau tinggalkan jabatannya pada tahun 488 H.

 Pada usia 27 tahun, ia di tahbis oleh Pir Abu 'Ali Farnadi yang juga guru spiritual Wazir Nizamul Mulk. setelah dua tahun, dipergi ke Yerusalem dan berjiaran pada tempat kelahiran Nabi Isa As. pada tahun 499 H ia berjiarah ke tempat suci Nabi Ibrahim As dan disana dia memancangkan tiga sumpah :
  1. Tidak akan pergi ke Dardar seorang penguasa.
  2. Tidak akan menerima pemberian mereka.
  3. Tidak akan terlibat dalam suatu perdebatan agama.
Selanjutnya beliauberhaji dan tinggal menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali ke Thusi.” (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 6/34).
Ketika Wazir Fakhrul Mulk menjadi penguasa Khurasan, beliau dipanggil hadir dan diminta tinggal di Naisabur. Sampai akhirnya beliau datang ke Naisabur dan mengajar di madrasah An Nidzamiyah beberapa saat. Setelah beberapa tahun, pulang ke negerinya dengan menekuni ilmu dan menjaga waktunya untuk beribadah. Beliau mendirikan satu madrasah di samping rumahnya dan asrama untuk orang-orang shufi. Beliau habiskan sisa waktunya dengan mengkhatam Al Qur’an, berkumpul dengan ahli ibadah, mengajar para penuntut ilmu dan melakukan shalat dan puasa serta ibadah lainnya sampai meninggal dunia.
Masa Akhir Kehidupannya
Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembali mempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya. Berkata Imam Adz Dzahabi, “Pada akhir kehidupannya, beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri.”
Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat Indal Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, “Bawa kemari kain kafan saya.” Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, “Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut.” Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala 6/34). Beliau wafat di kota Thusi, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan dikuburkan di pekuburan Ath Thabaran (Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/201).
Karya-karya beliau selama hidup hampir 55 tahun dan sudah memulai menulis buku sejak usia 20 tahun. Buku yang beliau tulis hampir berjumlah 400 judul.
Wallahu 'Alam.

Kamis, 28 April 2011

IBADAH


قال الله تعلى:
ولاتقف ماليس لك به علم انّ السّمع والبصروالفؤاد كلّ اولئك كان مسئولا
( الاسراء:36)
Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesunggguhnya pendengaran,  penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggung jawaban.

ألعبادة هي فعل المكلّف علىخلاف هوى نفسه تعظيما لربّه...... (التعريفات :143)
Artinya:
Ibadah adalah pekerjaan Mukallaf ( yang terkena kewajiban*) yang menyalahi-tidak seiring-hawa nafsu sebagai pengagungan terhadap Rabbnya –sembahannya- ( at-Ta’rifat : 143 )

ألعبادة في الغة معناها : ألتذلّل والخضوع
وفى الشرع معنها : كماقال شيح الاسلام هي طاعةالله بامتثال ماامربه على السنت الرسل..... (العقيدةالوسطية:14)
Artinya:
Ibadah secara bahasa maknanya perendahan diri dan tunduk
Dan menurut syara’ maknanya sebagaimana disampaikan Syaikhul al-Islam ( Ibnu Taimiyah ) adalah: taat kepada Allah Swt. Dengan cara berusaha menyerupakan-segala bentuk tingkah laku-setiap urusan selaras dengan lisan-tuntunan- RasulNya ( Muhammad Saw.)